Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Jumat, 02 Juni 2017

kumpulan e-book dan jurnal suku mandar

Judul : Kebudayaan Bahari Mandar Mengarungi Gelombang Perubahan zaman Nama Penulis : Muhammad Ridwan Alimuddin Jumlah Halaman : 54 Halaman Summary Jejak baharí Mandar di Kampung Pambusuang Kampung ini terletak di pantai Teluk Mandar. Jangan bayangkan di sana terdapat sisa kerajaan besar, seperti istana raja atau benteng lengkap dengan meriam seperti di Makassar (Kerajaan Gowa-Tallo). Sebagaimana disebut sebelumnya, sifat bahari Mandar bukan bertumpu pada kemegahan melainkan kesahajaan. OIeh karena ¡tu, jejak kebudayaan baharí Mandar di kampung ini terlihat pada gaya hidup sehari-sehari warga Kampung Pambusuang. Tanah di sekitar Kampung Pambusuang berbukit-bukit dan relative gundul. Jutaan tahun yang silam, bukit itu terangkat dan dasar laut akibat proses tektonik. Tak heranjika sekarang di perhukitan itu banyak ditemui cangkang kerang dan batu karang. Dalam kondisi tanah semacam itu, wajarlah jika penduduk di kawasan Kampung Pambusuang lebih memilih menangkap ikan daripada bertani. Pekerjaan yang biasanya dilakukan di bawah adalah menenun sarung sutera (dikerjakan oleh para isterl ketika suami melaut),” mencuci dan menggarami ikan. Bagian ini biasanya juga menjadi tempat penyimpanan peralatan penangkap ikan. Pada siang hari kolong rumah biasanya dipakai sebagai tempat berangin-angin menghindari panas di dalam rumah. Judul : Sandeq dan Roppo ( Kearifan Lokal Suku Mandar ) Nama Penulis : Rarasrum Dyah Kasitowati Jumlah Halaman : 68 halaman Summary : Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa yang mendiami daerah pegunungan dan pesisir. Suku-suku tersebut memiliki aturan, kegiatan, dan kebijakan tersendiri dalam mempertahankan keberlanjutan kehidupan di wilayah yang mereka diami. Hal-hal yang berkaitan dengan aturan, kegiatan, kebijakan, moral ataupun etika yang dimiliki oleh setiap suku sering disebut sebagai kearifan lokal. Suku Mandar adalah salah satu suku yang menetap di Pulau Sulawesi bagian barat. Dibandingkan suku-suku laut lain, suku Mandar dikenal sebagai possasiq, atau pelaut-pelaut yang tangguh (Halim, 2007). Pelras (2006) juga mengatakan bahwa orang Mandar adalah pelaut ulung. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perahu Sandeq dan roppo yang mereka gunakan untuk menangkap kan. Sandeq merupakan Judul : TINJAUAN PAKAIAN AAT SULAWESI SELATAN (Studi Komparatif Baju Bodo Suku Bugis-Makassar-Mandar) Nama Penulis : Hariana Jumlah Halaman : 95 Halaman Summary Deskripsi Bentuk (Morfologi) Pakaian Adat Baju Bodo Suku Bugis, Makassar, dan Mandar Mandar  Untuk hiasan kepala, sanggul letaknya agak rendah dihiasi tusuk sanggul emas dan kembang goyang. Bagian pelipis kanan diselipkan rangkaian kembang goyang. Sederet bunga serampa dan bunga seruni menghiasi seputar sanggul.  Perhiasan yaitu: Kalung emas panjang, giwang (liontin), gelang besar masing-masing lima buah di tangan kanan- kiri, memakai ikat pinggang.  Baju Bodo berlengan tiga perempat, terbuat dan serat nenas/sutera yang tidak tembus pandang, pinggirnya dihiasi dengan mata uang emas. Panjang baju sebatas panggul atau melewati panggul.  Sarung (lipa) terbuat dan sutera berwarna hitam atau putih. Ciri khas sarung motif kotak- kotak dengan pita warna emas pada gais-gaisna. Menggunakan alas kaki berupa selop atau sepatu pantovel berwana hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

kumpulan video suku bawean

Masyarakat Bawean juga terkenal dengan budaya merantau. Mereke merantau ke Bandar Malaka berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu kare...